Selasa, 28 Januari 2014

aurora

yoiilahh broo...today kita bahas salah satu materi IPA yang cukup terkenal yaituu...fenomena alam aurora borealis..inii diaaa..

PENGERTIAN AURORA

Aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya).
Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet akibat dari interaksi antara medan magnet dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari. Di bumi aurora terdapat pada daerah Kutub utara dan kutub selatan dimana medan magnetnya paling besar.yaitu aurora borealis pada kutub utara dan aurora austrialis pada selatan .
Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis (IPA /ɔˈɹɔɹə bɔɹiˈælɪs/), yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah Matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.
                Kemunculan aurora di angkasa kawasan Kutub Utara selalu mengundang decak kagum. Misteri mengenai sumber energi penyebab cahaya spektakuler itu kini terkuak. Satelit-satelit NASA telah menemukan semacam tali magnetik raksasa yang menghubungkan atmosfer bumi dan matahari. Tali magnetik itulah yang menyalurkan energi matahari sehingga tercipta aurora. Tali magnetik adalah medan magnet yang terjalin seperti tali tambang. Wahana antariksa sebelum ini sudah mengetahui keberadaan tali magnetik itu sekilas, namun belum ada yang berhasil memetakan strukturnya. Di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.

MITOS TENTANG AURORA

Pada mitologi Romawi kuno, Aurora adalah Dewi Fajar yang muncul setiap hari dan terbang melintasi langit untuk menyambut terbitnya matahari. Profil Dewi Aurora juga dapat kita temukan pada tulisan hasil karya Shakespeare.
            Sejak zaman dulu, telah banyak teori yang diajukan untuk menjelaskan fenomena ini dan sebagian teori kelihatannya sudah tidak relefan pada masa sekarang. Benjamin Franklin berteori bahwa “Misteri Cahaya Utara” itu disebabkan oleh konsentrasi muatan listrik di daerah kutub yang didukung oleh salju dan uap air. Kristian Birkeland juga berteori bahwa Auroral Elektron terjadi dari sinar yang dipancarkan matahari, dan elektron tersebut dibimbing menuju kutub utara.
Aurora Borealis memang sering terjadi antara bulan Maret-April dan Agustus-September-Oktober. Aurora Borealis adalah fonemana pancaran cahaya yang terjadi di daerah utara atau kutub utara. Pada saat Aurora Borealis terjadi, seakan-akan matahari akan terbit dari sebelah utara.

PEMBUKTIAN ILMIAH

Pada tahun 1958 suatu regu peneliti yang dipimpin oleh James van Allen menemukan sabuk-sabuk radiasi yang terdiri dari partikel-partikel bermuatan (kebanyakan adalah elektron-elekton dan proton-proton) yang bergerak mengitari bumi dalam lintasan yang berbentuk donat. Mereka menemukan sabuk-sabuk radiasi ini setelah mengevaluasi data-data yang dikumpulkan oleh peralatan yang ada di Satelit Explorer I.
 Partikel-partikel bermuatan yang terperangkap oleh medan magnetik tak seragam bumi, mengitari garis-garis medan magnetik bumi dari kutub ke kutub dengan lintasan spiral. Partikel-partikel ini terutam a berasal dari matahari serta sebagian lain berasal dari bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya. Oleh karena itu, partikel ini dinamakan sinar-sinar kosmik. Kebanyakan sinar-sinar kosmik dibelokkan oleh medan magnetik bumi dan tidak pernah mencapai bumi. tapi beberapa sinar-sinar kosmik lolos dan terperangkap. Sinar-sinar kosmik inilah yang menyusun sabuk-sabuk radiasi yang ditemukan oleh regu peneliti di atas dan diberi nama sabuk-Sabuk van Allen.
Ketika partikel bermuatan ini berada di atmosfer bumi akn sering bertumbukan dengan atom-atom lainnya, menyebabkan partikel-partikel ini memancarkan cahaya tampak yang sekarang dikenal dengan nama aurora.
            Aurora terbagi berdasarkan wilayah dimana aurora itu terlihat. Aurora yang ada di sebelah utara dsikenal dengan nama Aurora Borealis. Nama borealis berasal dari bahasa Yunani yang berarti Angin Utara.
Hal ini disebabkan Aurora ini tampak kemerah-merahan di ufuk utara seolah olah matahari akan terbit dari arah tersebut. Suku Inuit atau orang Eskimo mempercayai bahwa hal tersebut karena para arwah sedang bermain bola menggunakan kepala singa laut. Mereka juga percaya bahwa orang yang sering menonton “pertandingan” itu akan menjadi gila. Aurora yang berada di sebelah selatan disebut Aurora Australis karena aurora ini sering terlihat di Benua Australia. Aurora ini sering terlihat berwarna kehijau-hijauan.
            Fenomena ini terjadi pada lapisan ionosfer bumi akibat medan magnetik, dan partikel yang dipancarkan matahari. Sumber energi utama dari aurora adalah angin matahari yang mengalir melewati Bumi. Magnetosfer dan angin matahari terdiri dari gas terionisasi yang menghantarkan listrik.
Aurora yang terjadi tanggal 28 Agustus dan 2 September 1859 mungkin adalah yang paling spektakuler sepanjang sejarah. Aurora di Boston tanggal 2 September 1859 juga dimuat oleh New York Times.
            Fenomena Aurora Borealis telah lama menarik perhatian para Ilmuwan. Andres Celcius, antara rentang tahun 1716 sd. 1732 mengamati Aurora Borealis dan menghasilkan sekitar 300 pengamatan yang dipublikasikannya. Celcius adalah seorang Professor Astronomi yang namanya diabadikan sebagai satuan pengukur suhu.
            Penerima nobel asal Belanda bernama Pieter Zeeman mempublikasikan laporan tentang Aurora Borealis yang terlihat di Zonnemaire. Elias Loomis juga menerbitkan serangkaian laporan mengenai Aurora di American Journal of Science.
            Aurora juga terjadi pada Planet lain dalam tata surya, misalnya Planet Uranus dan Neptunus. Jupiter dan Saturnus memiliki medan magnet yang lebih kuat dari Bumi dan memiliki sabuk radiasi yang besar. Teleskop Huble digunakan untuk menangkap terjadinya Aurora di planet lain.
Tgl. 14 Agustus 2004, Pesawat Mars Express mendeteksi terjadinya Aurora di planet Mars, para Ilmuwan mempelajari dengan memasukkan data-data yang dihasilkan Mars Global Surveyor, dimana daerah emisi berhubungan dengan suatu daerah yang memiliki medan magnet paling kuat, dan menunjukkan bahwa asal-usul emisi cahaya adalah aliran elektron.
            Pada sebuah fenomena Aurora, satelit menangkap gambar Aurora yang terlihat seperti “cincin api”. Aurora-aurora jenis lain juga diamati dari luar angkasa, misalnya “Poleward Busur”, tapi tampaknya masih perlu penelitian lebih lanjut mengenai fenomena ini, mengingat fenomena ini sangat jarang akan terjadi.

            Aurora dan arus terkait menghasilkan emisi radio sekitar 150 kHz, dikenal sebagai radiasi Auroral Kilometric yang ditemukan pada tahun 1972 dan dapat diamati dari luar angkasa. Masih banyak hal lain yang harus di teliti dan di pelajari menyangkut proses yang terjadi pada Aurora.

yo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar