yoiilahh
broo...today kita bahas salah satu materi IPA yang cukup terkenal
yaituu...fenomena alam aurora borealis..inii diaaa..
PENGERTIAN
AURORA
Aurora
adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada
lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara
medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang
dipancarkan oleh Matahari (angin surya).
Aurora
adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari
sebuah planet akibat dari interaksi antara medan magnet dengan partikel
bermuatan yang dipancarkan oleh matahari. Di bumi aurora terdapat pada daerah
Kutub utara dan kutub selatan dimana medan magnetnya paling besar.yaitu aurora
borealis pada kutub utara dan aurora austrialis pada selatan .
Di
bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan
magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama
Aurora Borealis (IPA /ɔˈɹɔɹə bɔɹiˈælɪs/), yang dinamai bersempena Dewi Fajar
Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa,
aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah Matahari akan
terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September
dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang
dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi
kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.
Kemunculan aurora di angkasa
kawasan Kutub Utara selalu mengundang decak kagum. Misteri mengenai sumber
energi penyebab cahaya spektakuler itu kini terkuak. Satelit-satelit NASA telah
menemukan semacam tali magnetik raksasa yang menghubungkan atmosfer bumi dan
matahari. Tali magnetik itulah yang menyalurkan energi matahari sehingga
tercipta aurora. Tali magnetik adalah medan magnet yang terjalin seperti tali
tambang. Wahana antariksa sebelum ini sudah mengetahui keberadaan tali magnetik
itu sekilas, namun belum ada yang berhasil memetakan strukturnya. Di Eropa,
aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah matahari akan
terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September
dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang
dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi
kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.
MITOS
TENTANG AURORA
Pada
mitologi Romawi kuno, Aurora adalah Dewi Fajar yang muncul setiap hari dan
terbang melintasi langit untuk menyambut terbitnya matahari. Profil Dewi Aurora
juga dapat kita temukan pada tulisan hasil karya Shakespeare.
Sejak zaman dulu, telah banyak
teori yang diajukan untuk menjelaskan fenomena ini dan sebagian teori
kelihatannya sudah tidak relefan pada masa sekarang. Benjamin Franklin berteori
bahwa “Misteri Cahaya Utara” itu disebabkan oleh konsentrasi muatan listrik di
daerah kutub yang didukung oleh salju dan uap air. Kristian Birkeland juga
berteori bahwa Auroral Elektron terjadi dari sinar yang dipancarkan matahari,
dan elektron tersebut dibimbing menuju kutub utara.
Aurora
Borealis memang sering terjadi antara bulan Maret-April dan
Agustus-September-Oktober. Aurora Borealis adalah fonemana pancaran cahaya yang
terjadi di daerah utara atau kutub utara. Pada saat Aurora Borealis terjadi,
seakan-akan matahari akan terbit dari sebelah utara.
PEMBUKTIAN
ILMIAH
Pada
tahun 1958 suatu regu peneliti yang dipimpin oleh James van Allen menemukan
sabuk-sabuk radiasi yang terdiri dari partikel-partikel bermuatan (kebanyakan
adalah elektron-elekton dan proton-proton) yang bergerak mengitari bumi dalam
lintasan yang berbentuk donat. Mereka menemukan sabuk-sabuk radiasi ini setelah
mengevaluasi data-data yang dikumpulkan oleh peralatan yang ada di Satelit
Explorer I.
Partikel-partikel bermuatan yang terperangkap
oleh medan magnetik tak seragam bumi, mengitari garis-garis medan magnetik bumi
dari kutub ke kutub dengan lintasan spiral. Partikel-partikel ini terutam a
berasal dari matahari serta sebagian lain berasal dari bintang-bintang dan
benda-benda langit lainnya. Oleh karena itu, partikel ini dinamakan sinar-sinar
kosmik. Kebanyakan sinar-sinar kosmik dibelokkan oleh medan magnetik bumi dan
tidak pernah mencapai bumi. tapi beberapa sinar-sinar kosmik lolos dan terperangkap.
Sinar-sinar kosmik inilah yang menyusun sabuk-sabuk radiasi yang ditemukan oleh
regu peneliti di atas dan diberi nama sabuk-Sabuk van Allen.
Ketika
partikel bermuatan ini berada di atmosfer bumi akn sering bertumbukan dengan
atom-atom lainnya, menyebabkan partikel-partikel ini memancarkan cahaya tampak
yang sekarang dikenal dengan nama aurora.
Aurora terbagi berdasarkan wilayah
dimana aurora itu terlihat. Aurora yang ada di sebelah utara dsikenal dengan
nama Aurora Borealis. Nama borealis berasal dari bahasa Yunani yang berarti
Angin Utara.
Hal
ini disebabkan Aurora ini tampak kemerah-merahan di ufuk utara seolah olah
matahari akan terbit dari arah tersebut. Suku Inuit atau orang Eskimo
mempercayai bahwa hal tersebut karena para arwah sedang bermain bola
menggunakan kepala singa laut. Mereka juga percaya bahwa orang yang sering
menonton “pertandingan” itu akan menjadi gila. Aurora yang berada di sebelah
selatan disebut Aurora Australis karena aurora ini sering terlihat di Benua
Australia. Aurora ini sering terlihat berwarna kehijau-hijauan.
Fenomena ini terjadi pada lapisan
ionosfer bumi akibat medan magnetik, dan partikel yang dipancarkan matahari.
Sumber energi utama dari aurora adalah angin matahari yang mengalir melewati Bumi.
Magnetosfer dan angin matahari terdiri dari gas terionisasi yang menghantarkan
listrik.
Aurora
yang terjadi tanggal 28 Agustus dan 2 September 1859 mungkin adalah yang paling
spektakuler sepanjang sejarah. Aurora di Boston tanggal 2 September 1859 juga
dimuat oleh New York Times.
Fenomena Aurora Borealis telah lama
menarik perhatian para Ilmuwan. Andres Celcius, antara rentang tahun 1716 sd.
1732 mengamati Aurora Borealis dan menghasilkan sekitar 300 pengamatan yang
dipublikasikannya. Celcius adalah seorang Professor Astronomi yang namanya
diabadikan sebagai satuan pengukur suhu.
Penerima nobel asal Belanda bernama
Pieter Zeeman mempublikasikan laporan tentang Aurora Borealis yang terlihat di
Zonnemaire. Elias Loomis juga menerbitkan serangkaian laporan mengenai Aurora
di American Journal of Science.
Aurora juga terjadi pada Planet
lain dalam tata surya, misalnya Planet Uranus dan Neptunus. Jupiter dan
Saturnus memiliki medan magnet yang lebih kuat dari Bumi dan memiliki sabuk
radiasi yang besar. Teleskop Huble digunakan untuk menangkap terjadinya Aurora
di planet lain.
Tgl.
14 Agustus 2004, Pesawat Mars Express mendeteksi terjadinya Aurora di planet
Mars, para Ilmuwan mempelajari dengan memasukkan data-data yang dihasilkan Mars
Global Surveyor, dimana daerah emisi berhubungan dengan suatu daerah yang
memiliki medan magnet paling kuat, dan menunjukkan bahwa asal-usul emisi cahaya
adalah aliran elektron.
Pada sebuah fenomena Aurora,
satelit menangkap gambar Aurora yang terlihat seperti “cincin api”.
Aurora-aurora jenis lain juga diamati dari luar angkasa, misalnya “Poleward
Busur”, tapi tampaknya masih perlu penelitian lebih lanjut mengenai fenomena
ini, mengingat fenomena ini sangat jarang akan terjadi.
Aurora dan arus terkait menghasilkan emisi
radio sekitar 150 kHz, dikenal sebagai radiasi Auroral Kilometric yang
ditemukan pada tahun 1972 dan dapat diamati dari luar angkasa. Masih banyak hal
lain yang harus di teliti dan di pelajari menyangkut proses yang terjadi pada
Aurora.
yo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar